Postingan

88 Bulan Tak Berujung

Masih sangat teringat dibenakku... Manisnya kita saat itu.. Aku gadis berumur 18 tahun dengan wajah pucat penuh kebingungan Penampilan kucal dengan rambut lurus terurai Begitupula dengan mu saat itu.. Laki-laki berumur 19 tahun dengan senyuman tipis tanpa banyak ucapan yang keluar dari bibir mu. Dan kehadiran mu saat iru, memberi ku obat penenang di kala rasa gundah dan kebingungan yang merundung ku.. Aku bukan seorang puitis.. Yang mampu menggambarkan mu dalam berbagai kiasan Cukup kan ku ceritakan sedikit kiasan yang ku bisa. Kehadiran mu saat itu... Bagaikan secerca cahaya di tengah kebingungan yang ada Kehadiranmu penghilang rasa gundah sejak sekian lama rasa kesepian datang menyelimuti ku Meski saat itu... Jarak masih menjadi sebuah pembatas... Kehadiran mu dan suara mu secara virtual cukup menguatkan ku Cukup juga menyadari ku bahwa dicintai seindah ini Tak terasa waktu terus berjalan... Kita sama sama tumbuh dan beranjak dewasa... Melewati segala angin, badai, cobaan, yan

Kista Ateromacis

Apa yang dipikirkan ketika mendengar atau membaca kata "OPERASI" ? Serem banget pasti yang terbayangkan dibenak kita. Sayatan yang dibuat di kulit untuk mengangkat bagian yang tidak diinginkan di dalam (di bawah kulit).  Yap.. aku sebagai manusia biasa yang banyak kekurangan tentu merasakan ketakutan yang sama. Aku merasa ada yang tidak nyaman ada di bagian boobs ku *sorry banget ya* Sebenarnya tumor jinak tersebut sudah ada sejak aku duduk di bangku kuliah. Namun keberadaanya aku hiraukan karena aku tidak merasa terganggu sedikitpun. Kemunculannya tidak nampak dari luar, namun ketika ditekan terasa tepat ada di bawah lapisan kulit.  Ketika digerakkanpun tidak bergerak dan hanya ada di posisi tsb. Ketika itu simbah dan mamah bilang kalau orang jawa bilang itu adalah "uci-uci". Setelah beberapa tahun setelahnya. Tibalah aku merasa tidak nyaman dengan keberadaanya. Ditambah aku sering mengendarai motor dengan waktu yang lama. Bagian tersebut terasa membesar di dalam

Mencintai Diri Sendiri

Ku tatap diri dalam kaca 1/4 sudah hidup ini berjalan " Mencintai diri sendiri begitu sulit " kata ku Lagi dan lagi aku berkata " Aku menerima diriku sendiri dengan segala kekuranganku " Namun terkadang sikap ku menyangkal Tak cukup hanya dengan sebuah kata Dalam diri ini Aku membawa semua yang ada Luka di masa lalu Rasa di masa lalu Penderitaan masa lalu dan kesedihan yang ada di masa lalu hingga masa kini Lagi lagi semua perasaan itu Menuntutku untuk mengutuki diri ku sendiri Padahal, Segala yang telah berjalan.. Adalah semua pilihan sadarku... Semua yang aku kehendaki... Tapi mengapa tetap menyalahkan diri sendiri? Tentang apa-apa yang berjalan di masa lalu dan masa kini.. Lagi-lagi... Aku sadar Meski mengutuki diri sendiri Aku hanya punya diri ku Meski tak sempurna, tapi mampu melalui perjalanan sepanjang ini Meski berulang kali salah, tapi mampu tetap terus berjalan Meski sendiri, aku mampu menyelesaikan semua yang ada. Lagi-lagi Aku berterimaksih pada Tuhan..

Rindu...

 Devita.. Kamu bukan lagi seorang anak kecil Bebas pergi berlari kesana kemari tanpa berpikir lelah dan sakit.. Bebas bersua tanpa berpikir apa yang akan terjadi setelahnya Bebas melakukan apa saja yang kamu mau.. tanpa berpikir betapa nakalnya diri mu ... Karena saat itu, akan selalu ada yg melindungi, mencintai, dan menyayangi mu dengan setulus hati... Menerima segala kekurangan mu dan berusaha membahagiakan mu.. Tanpa berpikir betapa nakalnya diri mu.. Saat ini, Kamu sudah harus menjadi gadis yang dewasa yg mampu berdiri di kaki mu sendiri..  Berdiri sendiri melindungi diri mu .. Berdiri sendiri untuk mencintai diri mu .. Berdiri sendiri untuk membahagiakan diri mu... Bahkan ketika saatnya telah tiba tak akan ada lagi orang yg mencintai dan menyayangi mu setulus itu... Kamu akan duduk dan berdiri sendiri...  Kamu hanya bisa mengenang kenangan terbaik yang pernah ada di masa itu... Cukup kenangan baik yg pernah ada... Jangan pernah takut untuk sendiri.. Karena sejatinya manusia meman

Bukan Sebuah Pencapaian Tertinggi Dalam Hidup Ku...

Manuasia memang tak pernah bisa bersyukur sepenuhnya.. Sebenarnya aku bingung, mulai menulis ini dari bagian apa... Baiklah, kesempatan kali ini akan ku coba untuk memulai, meski sulit karena terperangkap dalam kemalasan yg sekian lama haha.. Note :   Tulisan ini ku buat hanya sebagai pengingat untuk ku di lain waktu, karena ingatan ini tentunya tak dapat menyimpan memori yg ada selamanya.. -- Juli 2019 - My Support System. Orang tua ku datang ke Jogja, untuk menghadiri wisuda Sarjana ku. Di waktu luang, aku bersama Ibu ku berniat untuk mengujungi toko buku shopping yang terletak di dekat malioboro (Mahasiswa/i Jogja tentu tahu lokasinya) ya. Orang tua ku adalah salah satu support system terbaik dalam hidupku. Padahal ketika itu, pengumuman resmi terkait pelaksanaan CPNS 2019 belumlah ada sama sekali, tetapi Ibu ku sudah menyemangati ku untuk membeli buku latihan terkait test tersebut. Dengan tujuan  aku bisa mempelajarinya jauh-jauh hari, ketika aku pulang kembali ke Bogor nanti (Aku

Berusaha Melupakan Rasa "Dilupakan"

  Apa yang tersirat dan terpikir dalam benak ketika membaca kata "Melupakan" atau "Dilupakan"? 9 huruf untuk melupakan makna yang pernah ada. 9 huruf untuk menghapus rasa yang menyesakkan dada. 9 huruf untuk melepaskan kenangan yang ada. 9 huruf penuh gejolak rasa saat berusaha mengilmaninya.  Tapi, pernahkah kita berpikir bahwa.. Lupa, melupakan, dan dilupakan adalah proses yang pasti selalu terjadi dalam hidup? Lupa karena memang tak sengaja. Melupakan karena luka yang pernah ada. Dilupakan karena memang sejatinya sudah tak membutuhkannya. Atau bahkan tak terasa, waktu membawa kita untuk melupakan dengan sendirinya.. Lalu, mengapa kita sering berusaha untuk melupakan? Dan bahkan, terasa sakit ketika kita dilupakan. Bukankan proses healingnya akan berjalan tanpa harus kamu berusaha sekuat tenaga.. Tak perlu berusaha melupakan atau sedih ketika dilupakan Berputarnya waktu, kamu akan menjauh dari fakta yang ada. Obatnyapun akan tiba tanpa kamu duga... Cukup jalani, s

707.097.600 Detik Berharga

Ku berikan apresiasi terbaik-ku Terimakasih diri ini... 707 juta lebih berdetik untuk berdiri, berjalan, mencoba, belajar,  memaknai hidup Meski tak terbentuk rangkaian sempurna Meski tak terapresiasi baik di mata yang lain Mesti tak tampak kilauan dan berharga Cukup, cintai diri ini sendiri Cukup hanya diri Ini yang mampu melihat betapa berharga dan istimewa. Tak perlu berharap dihargai oleh oranglain Tak perlu berharap dikasihi oleh yang lain Kamu terlampau berharga di mata-Nya Kamu merupakan bentuk terbaik ciptaan-Nya Bentuk syukur atas karunia-Nya Bentuk mengasihi diri sendiri Bentuk mencintai diri sendiri Bentuk menghargai diri sendiri Memaknai pemberian Allah dengan segala nikmat dan rintangannya Memaknai segala proses panjang yang ada Mendoakan dan mengusahakan proses selanjutnya yang mungkin akan terjadi Sejatinya.. Kebahagian hidup yang sejati adalah ketika kamu mampu bersyukur apapun keadaan dan prosesnya. Yakini dalam hati, kamu hadir karena kamu sa