BUSSINES PLAN
TUGAS
MATA KULIAH MANAJEMEN AGRIBISNIS
BUSSINES
PLAN
BUDIDAYA
TANAMAN STRAWBERRY DENGAN SISTEM HIDROPONIK FERTIGATION ( FERTILLIZER AND
IRRIGATION) DI DALAM GREEN HOUSE DENGAN LUASAN LAHAN 100 M2
Disusun
Oleh
Mardevita
Islami Yakti
134150061
Kelas
:
PROGRAM
STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Nama
dan Alamat Perusahaan
Nama Usaha : UD Indo Agro Straw
Alamat Usaha : JL. Mariwati Cipanas Puncak, Cianjur, Jawa Barat
2. Nama
dan Alamat Pemilik
Nama
Pemilik : Mardevita Islami Yakti
Alamat
pemilik : Kp. Ceger RT 02/RW 06 No.8 Desa Sukamaju, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Jawa Barat.
No
Handphone : 085781349291
3. Nama
dan Alamat Penanggung Jawab Usaha
Nama
Pemilik : Mardevita Islami Yakti
Alamat
pemilik : Kp. Ceger RT 02/RW 06 No.8 Desa Sukamaju, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Jawa Barat.
No
Handphone : 085781349291
4.
Informasi
Tentang Usaha yang dijalankan UD Indo Agro Straw
UD
Indo Agro Straw ini bergerak dalam sektor budidaya tanaman buah strawberry.
Dalam proses budidaya, kami menerapkan cara budidaya tanaman strawberry dengan
teknik hidroponik fertigation (fertilizer and irriagtion ). Budidaya
strawberry ini kami lakukan di Green House dengan memanfaatkan luas lahan yaitu 10 x 10
m2 untuk membudidayakan sebanyak 1200 pot tanaman strawberry
dengan instalasi hidroponik yang
berbentuk vertikultur. Dengan menggunakan sistem fertigasi diharapkan tanaman strawberry dapat berbuah sepanjang
tahun karena strawberry memperoleh kebutuhan nutrisi dan air dengan cukup
sehingga produktivitas pertanaman dapat maksimal. Budidaya dalam green house juga untuk menciptakan
kondisi lingkungan yang sesuai untuk tanaman strawberry, membantu pengawasan
dan pengendalian dari organisme pengganggu tanaman agar hasil kualitas dan
kuantitas buah yang diperoleh baik dan dapat memenuhi permintaan dari konsumen.
BAB II
RANGKUMAN EKSEKUTIF
UD
Indo Agro Straw ini bergerak dalam sistem budidaya tanaman strawberry
hidroponik. Usaha Dagang ini berdiri pada tanggal 20 November 2016 oleh seorang
mahasiswi pertanian yaitu Mardevita Islami Yakti. Adapun visi-misi perusahaan
ini sebagai berikut:
1.
Visi
Visi usaha kami yaitu menjadi sebuah
eksportir buah strawberry yang menerapkan sistem budidaya tanaman strawberry
dengan teknik fertigasi sehingga kualitas dan kuantitas buah strawberry yang
dihasilkan unggul untuk dapat bersaing dengan pasar global.
2.
Misi
a.
Melakukan budidaya tanaman strawberry
dengan menerapkan penggunaan nutrisi pupuk cair yang cukup dan seefisien
mungkin untuk memperoleh produk buah
yang maksimal.
b.
Melakukan penanggulan organisme
pengganggu tanaman secara terpadu dimulai dari lahan budidaya (Green House) sampai proses budidaya.
c.
Melakukan pengawasan dan perawatan untuk
meminimalisir kesalahan yang terjadi
d.
Terus melakukan evaluasi budidaya
tanaman strawberry dengan sistem hidroponik fertigasi.
e.
Mengembangkan inovasi budidaya pertanian
yang modern dan berkelanjutan.
Produk
yang usaha kami hasilkan yaitu buah strawberry yang memiliki kualitas rasa yang
manis asam dan warna yang merah merona. Untuk kuantitas kami mentargetkan
setiap pot tanaman strawberry dapat menghasilkan buah sebanyak 2,5– 3,5 ons
dengan ukuran buah yang sedang. Target ini dapat kami capai dengan memenuhi
kebutuhan nutrisi tanaman dengan teknik fertigasi. Kami juga mentargetkan
tanaman strawberry dapat berbuah tanpa mengenal musim sehingga tanaman
strawberry dapat terus berproduksi untuk memenuhi permintaan konsumen.
Produk
strawberry kami memiliki keunggulan yaitu buahnya memiliki bobot dan ukuran yang
cukup sedang, berwarna merah, segar, dan bebas dari penyakit busuk. Dengan
kualitas dan kuantitas tersebut diharapkan produk strawberry kami dapat memenuhi
permintaan konsumen. Bagian yang paling menarik dari produk kami yaitu buah
strawberry dihasilkan dari budidaya dengan menggunakan hidroponik fertigasi sehingga
kebutuhan nutrisi dari tanaman dapat terpenuhi dengan optimal sehingga panen
buah dapat dilakukan sepanjang tahun.
BAB III
ANALISIS USAHA
1.
Perspektif
Masa Depan Usaha
Tanaman Strawberry merupakan salah satu tanaman jenis buah-buahan yang
memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan memiliki banyak manfaat. Bagian yang
dapat dimakan dari buah Strawberry mencapai 96%. Strawberry tidak hanya
dikonsumsi dalam keadaan segar tetapi dapat diolah menjadi selai, sirup, dodol,
jus, yogurt, kue, dan bahan baku pembuat es krim. Kandungan gizinya tinggi dan
komposisi gizinya cukup lengkap sehingga buah ini banyak disukai oleh semua
kalangan. Oleh karena itu budidaya tanaman strawberry sangat dibutuhkan untuk
memenuhi konsumen dan permintaan pasar. Untuk
menggambarkan analisis perspektif masa depan, kami menggunakan metode SWOT
sebagai berikut :
a.
Stength
Kekuatan yang dimiliki oleh produk buah
strawberry kami ini yaitu buah memiliki ukuran dan bobot yang cukup sedang,
memiliki rasa asam-manis yang menyejukkan, buahnya segar, bebas dari busuk, dan
bebas dari hama dan penyakit. Produk buah strawberry yang dihasilkan
benar-benar higienis dan berkualitas baik karena dilakukan budidaya dengan
menerapkan teknik hidroponik drip irrigation di dalam suatu naungan (Green House) sehingga keadaan lingkungan
dari tempat budidaya dapat diatur untuk menghasilkan produk yang memiliki kualitas dan kuantitas yang baik.
b.
Weakness
Kelemahan dari bisnis ini yaitu kurangnya tenaga ahli
dalam budidaya hidroponik fertigasi sehingga budidayanya masih dilakukan secara
sederhana dengan luasan yang berukuran kecil. Selain itu juga usaha ini memiliki
modal yang sedikit sehigga hanya dapat memanfaatkan luasan tertentu dengan
sarana yang terbatas untuk budidaya tanaman
strawberry ini.
c.
Opportunities
Pengolahan
berbagai produk banyak menggunakan bahan baku berupa buah strawberry segar
sehingga permintaan pasar terhadap produk buah ini akan semakin tinggi. Dengan Budidaya
Strawberry Hidroponik fertigasi ini kami dapat membuat tanaman strawberry dapat
berbuah sepanjang tahun sehingga kami memiliki peluang bisnis yang cukup besar
untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin tinggi.
d.
Threats
Di Indonesia terutama di daerah jawa barat, banyak usaha
budidaya buah strawberry dengan berbagai keunggulan dan tekniknya masing-masing
yang bertujuan untuk menghasilkan produk buah yang berkuantitatas dan
berkualitas baik. Hal ini menjadi pesaing bagi usaha kami.
2. Analisis
Persaingan Usaha
Produk kami menghasilkan buah strawberry
yang kualitas dan kuantitasnya baik. Budidaya dilakukan dengan menggunakan
teknik hidroponik fertigasi sehingga kebutuhan nutrisi bagi tanaman dapat
tercukupi dengan optimal dan budidayanya dilakukan pada green house sehingga tanaman pada saat proses budidaya dapat
dikontrol dengan mudah untuk perawatan sehingga dipastikan produk yang
dihasilknan berkualitas.
3. Kelompok
(Segment) Pasar yang di Targetkan
Sasaran Pasar produk kami yaitu
supermarket yang menjual buah-buah segar, pengrajin agroindustri buah
strawbery, dan semua kalangan yang berminat untuk memebeli produk buah strawberry
ini. Semakin tinggi tingkat konsumtif dari masyarakat membuat supermarket dan
agroindustri membutuhkan pasokan buah strawberry yang tinggi setiap waktu. Hal
ini menjadi peluang yang besar bagi kami untuk memenuhi kebutuhan pasar.
4. Peramalan
Pasar
Buah strawberry merupakan buah favorit
dikalangan masyarakat. Seiring dengan tingkat konsumsi masyarakat yang semakin
tinggi dan permintaan kualitas produk strawberry yang berkualitas. Persediaan
buah-buah terutama strawberry yang berkualitas ini permintaannya akan semakin
tinggi. Hal ini memberikan peluang yang besar bagi UD Indo Agro Straw untuk
memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen. Sehingga hal ini menandakan bahwa
peramalan pasar bagi usaha ini terbuka luas.
BAB III
DESKRIPSI TENTANG USAHA
1. Produk
yang Dihasilkan
Produk yang dihasilkan oleh UD Indo Agro
Staw ini yaitu buah strawberry yang berkualitas tinggi baik rasa dan warna atau
tampilan luar buah yang bersih dan bebas dari hama dan penyakit, berkuantitas
tinggi yaitu hasil buahnya yang berukuran sedang/cukup besar sehingga bagi
orang yang melihat buah ini akan ingin mencicipi dan membawa pulang buahnya sebagai
oleh-oleh. Budidaya tanaman strawberry ini dilakukan pada luasan 10 x 10 m2
dengan populasi sebanyak 1200 pot tanaman. Diperkirakan prduk yang dihasilkan
apabila tiap pot menghasilkan buah seberat 2,5 ons yaitu sebanyak 300 kg.
Pemanenan pertama buah strawberry dilakukan 2
bulan setelah tanaman dengan menggunakan bibit dan umur buah strawberry
produktif mencapai 2 tahun
2.
Jasa
Pelayanan
Jasa yang kami lakukan
yaitu budidaya strawberry untuk menghasilkan buah strawberry dan memenuhi
permintaan pasar atau sebagai penyedia barang berupa buah strawberry. Pelayanan dapat kami lakukan dengan
mmpromosikan hasil produk melalui jejaring sosial yang perusahaan kami punya.
Kami juga memberikan pelayanan antar pesananan produk bagi yang memesan buah
dengan jumlah yang cukup banyak.
3.
Ruang
Lingkup Bisnis
Ruang lingkup bisnis
ini cukup luas yaitu untuk semua kalangan masyarakat yang menyukai produk buah
strawberry, pengolah agroindustri buah strawberry, dan distributor buah di supermarket
atau minimarket yang bersedia menjual prduk buah strawberry ini. Namun target
uama kami yaitu distributor supermarket dan minimarket, agar produk kami dengan
cepat dan luas dikenal oleh masyarakat.
3.
Personalia
dan Perlengkapan Kantor
Personalia yang ada di UD Indo Agro Staw ini antaralain berjumlah 2 orang yang
terdiri atas manager keuangan dan pemasaran serta pelaksana kegiatan produksi
dan 1 orang pembantu dalam kegiatan budidayanya. Perlengkapan kantor meliputi
kendaraan roda dua, laptop, dan buku catatan pengeluaran dan pemasukan serta
alat tulis.
4.
Latar
Belakang Pengusaha
Pemilik usaha UD Indo Agro Staw adalah pengusaha muda berumur 19 tahun
bernama Mardevita Islami Yakti. Msardevita merupakan seorang mahasiswa aktif di
jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Yogyakarta yang sedang
menempuh semester 3.
BAB
V
RENCANA
PRODUKSI
1.
Urutan
Budidaya Tanaman Strawberry dengan Sistem Hidroponik Fertigation
A.
Persiapan
Awal
Persiapan awal
meliputi persiapan green house, instalasi hidroponik, dan media tanam.
1)
Green
House
Langkah
awal dalam budidaya hidroponik di dalam Green House yaitu membuat Green House
terlebih dahulu. Karena usaha ini masih bermodal kecil maka green house yang
dibuat masih sederhana dengan ukuran 10 x 10 m2.
a) Bahan
yang untuk membuat green house sederhana antara lain:
·
Bambu, kayu atau pipa PVC untuk membuat
kerangka green house
·
Plastik UV (ultra violet) green house
untuk menutupi atap dan melindungi tanaman dari hujan
·
Paranet untuk mengurangi cahaya matahari
dan memberikan sirkulasi udara.
·
Lem, tali, paku dll yang digunakan untuk
menyambungkan dan merekatkan.
b)
Cara membuat Green House sederhana
·
Menentukan tempat untuk membuat atau membangun
green house
·
Membuat ukuran green house disesuaikan dengan
luas lahan yang tersedia
·
Membuat kerangka green house, membuat kerangka
persis seperti rumah atau menggunakan model lengkung. Kemudian membuat rangka
lengkungan menggunakan pipa PVC.
·
Menutup menggunakan plastik dan tutuplah
sekeliling dengan paranet. Paranet akan menjaring masuknya serangga masuk ke
dalam green house.
·
Menggunakan paku, tali dan lem untuk menyambung
dan merekatkan.
·
Membuat pintu untuk keluar masuk ke dalam green house.
·
Menyiapkan kerangka hidroponik di dalam
green house yang telah disiapkan
faktor penting sebelum melakukan budidaya di dalam greenhouse adalah
sterilisasi greenhouse. Sterilisasi diperbuat dengan tujuan untuk membersihkan
seluruh greenhouse dari mikroorgnisme (telur/larva, virus, bakteri serta fungi)
yang bisa mengganggu tanaman budidaya. Ada beberapa bahan yang bisa dipakai
dalam sterilisasi antara lain; lysol, formalin serta beberapa tipe pestisida,
dengan cara: Formalin 5% disemprotkan ke seluruh bagian greenhouse dengan
konsentrasi 5 cc/liter air; Dalam waktu 4-5 hari seusai penyemprotan formalin
disusul dengan penyemprotan pestisida (insektisida serta fungisida) serta
diulang hingga 2-3 kali sehari sebelum media tanam ditata, greenhouse disemprot
dengan larutan lysol dengan konsentrasi 3-5 cc/ liter air serta Instalasi bak
desinfektan kaki agar penyakit tak bisa dibawa ke dalam greenhouse.
2)
Instalasi
hidroponik
Budidaya
ini menggunakan sistem hidroponik fertigation. Hidroponik yang tersusun dengan
vertikultur ini di desain untuk memanfaatkan luas lahan yang sedikit tetapi
dapat menanam tanaman dalam jumlah yang banyak. Tiap instalasi hidroponik
terdiri atas 10 pipa yang memiliki panjang 3,5 cm. Hidroponik fertigation di
desain memiliki lubang dengan jarak antar lubang tanaman 20 cm dengan diameter
lubang 15 cm untuk tempat dari pot tanam strawberry. Instalasi hidroponik ini ditambah dengan pipa saluran
balik pada bagian bawah yang berfungsi untuk mengalirkan nutrisi yang tersisa.
Tiap instalasi memiliki panjang 3,5 meter dengan lubang pot sebanyak 12 buah.
Tiap
instalasi hidroponik dilengkapi dengan pompa air, disc filter, dan bak
penampung air (tandon air).
3)
Media
Tanam
Apabila ditanam di dalam pot, media
wajib mempunyai sifat poros, mudah merembeskan air serta dapat menjerap unsur
hara dengan baik. Sedangkan tanaman stroberi yang ditanam dalam ruang tertutup
dapat memakai media arang sekam. Arang sekam berasal dari kulit padi yang
dibakar. Pada umumnya arang sekam lebih umum dipakai petani untuk penanaman
stroberi (Pesiapan media tanam dilakukan dengan mengisi
masing-masing pot dengan arang sekam sebanyak ¾ dari bagian pot. media tanam
apapun yang Anda gunakan harus dilembabkan terlebih dahulu. Media disiram
dengan air nutrisi dengan EC 1 hingga air rembesan pada drainase mulai keluar.
Kemudian media ditiriskan selama 1 hari, baru semaian dapat dipindah tanam ke
media sistem drip
B.
Membangun
Hidroponik Fertigasi (Fertilizer + Drip Iriggation) Hidroponik Model Drip Irrigation pada prinsipnya hanya
memberikan air dan nutrisi dalam bentuk tetesan yang menetes secara terus-menerus
sepanjang waktu. Tetesan diarahkan tepat pada daerah perakaran tanaman agar
tanaman dapat langsung menyerap air dan nutrisi yang diberikan. Tetesan nutrisi
dapat diatur sehingga tidak akan menggenangi tanaman. Alat ini pada prinsipnya
sama saja dengan menyiram tanaman namun dilakukan secara otomatis,
terus-menerus dan sesuai dosis. Berikut cara membangun Hidroponik Drip
Irrigation sederhana :
1) Mempersiapkan
dripper set (Dripper, Nipper and Microtube)
Fertigasi
atau penyaluran nutrisi dan air dilakukan dengan menggunakan selang nipper yang
memiliki panjang ukuran sama dengan instalasi hidroponik, selang tersebut
dilubangi dengan menggunakan hosh pouch dengan jarak antar lubang 20 cm,
kemudian tiap lubang tersebut dipasang microtube dengan panjang 1 meter dan
pada ujung bagian microtube dipasang stick dripper. Stick dripperberguna untuk
penyalur nutrisi ke masing masing media tanaman. Peralatan fertigasi tersebut
ditaruh di atas media tanam dengan stick dripper mengarah pada media tanam.
2)
Menyiapkan Bak penampungan Nutrisi dan
pompa airnya. membuat lubang untuk aliran air nutrisi dari pompa dan
untuk buangan udara.
3)
Setelah semua terpasang dengan baik, lakukan uji coba
(Test Fertigation dengan air biasa), tempatkan gelas plastik di masing-masing
ujung dripper, jalankan pompa dan ukur keluaran air selama 5 menit untuk
mendapatkan 100ml, atau atur sesuai dengan kebutuhan tanaman.
4)
Setelah tes aliran, kemudian tes pewaktu (timer),
kapan dan berapa lama proses penetesannya. data ini akan digunakan
dalam penentuan frekuensi dan volume irigasi
C. Penanaman
Siapkan media tanam pot yang telah
terisi ¾ bagiannya dengan arang sekam.
Kemudian siapkan bibit untuk tanaman strawberry. Pilih bibit yang mempunyai 4-5
helai daun. Bibit dapat diperoleh dari bagian vegetatif tanaman induk yaitu
memakai sulur alias stolon. Sulur adalah batang khusus yang timbul dari ketiak
daun. Sulur tumbuh sejajar dengan tanah serta membentuk tunas anakan pada
setiap ruas. Pada setiap buku tunas anakan timbul akar serta tumbuh menjadi
tanaman baru. Setelah ditanam pada pot, kemudian pot yang berisi tanaman
strawberry ditaruh di masing-masing kernagka hidroponik. Kemudian masing-masing
dripper diberikan pada masing masing pot. Dripper ini berfungsi untuk
menyalurkan nutrisi ke dalam media tanam secara langsung. Dripper dapat di
berikan dengan cara ditusuk pada bagian media tanam.
D.
Perawatan
Intinya yang
penting dalam hidroponik yaitu harus dapat menjaga kelembaban media tanam
stabil 70%.
a. Perawatan Alat-alat
Setiap
seminggu sekali, filter disc harus dibersihkan dari kerak-kerak. Tiap-tiap
emitter juga rutin seminggu sekali dibersihkan agar tidak buntu.
b.
Penyiangan
Penyiangan
dilakukan apabila terdapat gulma atau tanaman pengganggu disekitar media tanam.
Penyiangan dapat dilakukan dengan cara mekanis yaitu dengan mencabutinya satu
persatu.
c. Pengendalian OPT
Pencegahan hama dan penyakit umumnya dapat
dilakukan dengan menjaga kebersihan greenhouse, menanam bibit yang sehat,
mengontrol pemberian nutrisi, memangkas bagian tanaman atau mencabut tanaman
yang sakit dan menghancurkan tanaman terserang. Apabila hama penyakit
benar-benar telah menyerang hingga 30% tanaman di green house sebaiknya
dilakukan penyemprotan dengan menggunakan pestisida . penyemprotan dilakukan
dengan hati hati agar tidak mengenai bagian instalasi hidroponik yang berisi
larutan nutrisi.
E.
Pemupukan
dan penyiraman (Fertigation)
Pada
budidaya Strawberry secara hidroponik menggunakan sistem irigasi tetes,
pemberian nutrisi dan air yang diberikan ke tanaman merupakan hal yang sangat
penting. Hal ini dikarenakan keberhasilan sistem hidroponik bergantung pada
nutrisi dan air yang diberikan. Komposisi, konsentrasi, dan volume larutan
nutrisi yang diberikan harus diperhatikan agar sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Nutrisi diberikan ketanaman dengan cara dilarutkan ke dalam air sehinga menjadi
larutan nutrisi. Larutan nutrisi inilah yang akan dialirkan dan diteteskan ke
media arang sekam dalam polybag berisi tanaman. T
Teknis
fertigasi stroberi dapat dilakukan dengan sistem
irigasi tetes (Drip irrigation system). A karena fertigasi dapat diberikan
secara merata, meminimalisir tenaga kerja, dan hemat waktu. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam sistem
irigasi tetes yaitu kualitas air (sumber air) harus bersih dan bebas dari
penyakit dan bahan kimia, kualitas nutrisi dengan komposisi hara harus dengan
kebutuhan tanaman dan mempunyai kemampuan larut 100 %, waktu, volume dan
frekuensi fertigasi
1. Cara
Menentukan Formula Nutrisi Stroberi Secara Hidroponik
Nutrisi stroberi
secara hidroponik bisa ada aturannya, ada rumus untuk membuat formulanya.
sebaiknya Anda perhatikan beberapa faktor penting ketika bermaksud membuat
formula nutrisi hidroponik di antaranya sebagai berikut:
·
Menggunakan garam yang mudah larut dalam air.
·
Meminimalisir kandungan sodium, khlorida, amonium dan
nitrogen organik unsur unsur yang tidak dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman.
·
Menggunakan komposisi garam yang tidak bersifat
antagonis satu dengan yang lainna
Unsur hara makro seperti N, P, K, dan
Mn harus dijaga pada konsentrasi rendah dalam larutan. Konsentrasi yang tinggi
dalam larutan dapat mengakibatkan ketidakseimbangan hara. N untuk larutan
hidroponik disuplai dalam bentuk nitrat. N dalam bentuk ammonium nitrat
mengurangi serapan K, Ca, Mg, dan unsur mikro.
Kandungan amonium nitrat harus di
bawah 10 % dari total kandungan nitrogen pada larutan nutrisi untuk
mempertahankan keseimbangan pertumbuhan dan menghindari penyakit fisiologi yang
berhubungan dengan keracunan amonia. Konsentrasi fosfor yang tinggi menimbulkan
defisiensi Fe dan Zn, sedangkan K yang tinggi dapat mengganggu serapan Ca dan
Mg.
Rosliani dan Nani (2005) menyatakan
bahwa unsur mikro dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Fungsi unsur mikro adalah untuk meningkatkan ketahanan
tanaman terhadap serangan penyakit atau hama.
Kekurangan Mn menyebabkan tanaman
mudah terinfeksi oleh cendawan Pythium. Tembaga (Cu) dan seng (Zn) dapat
menekan pertumbuhan mikrobia, tetapi pada konsentrasi lebih tinggi menjadi
racun bagi tanaman.
Formula nutrisi stroberi hidroponik
yang berbeda mempunyai pH yang berbeda, karena garam-garam pupuk mempunyai
tingkat kemasaman yang berbeda jika dilarutkan dalam air. Garam-garam seperti
monokalium fosfat, memiliki tingkat kemasaman yang lebih lebih rendah
dibandingkan dengan kalsium nitrat. Tanaman stroberi pada kultur hidroponik
membutuhkan pH larutan antara 5,8 sampai 6,5.
2. Pemberian
Nutrisi
Nutrisi ini terdiri dari 2 pack/cup
yaitu Nutrisi 'A' dan Nutrisi ‘B’
a) Membuat larutan nutrisi
pekat
·
Menyiapkan 2 botol air aqua (masing masing berisi 1 liter,
atau aqua 1,5 liter dibuang isinya 500 ml).
·
Satu botol diisi dengan Nutrisi Hidroponik 'A' larutkan
sampai homogen
·
Botol lainnya diisi dengan Nutrisi Hidroponik 'B' dan
larutkan sampai homogen juga.
·
Akhirnya terdapat 2 botol larutan pekatan 'A' dan 'B' siap di
mix.
·
Jika belum dipakai simpan ditempat kering dan tidak terkena
sinar matahari.
b) Menyiapkan Air Nutrisi Hidroponik
·
Menyiapkan air bersih 1 liter
Masukkan hanya : 5 ml dari botol LARUTAN PEKATAN 'A' dan 5 ml botol LARUTAN PEKATAN 'B'. (Untuk membuat lebih dari 1 liter tinggal dikalikan saja kelipatannya dengan 5 ml dari A dan B)
Masukkan hanya : 5 ml dari botol LARUTAN PEKATAN 'A' dan 5 ml botol LARUTAN PEKATAN 'B'. (Untuk membuat lebih dari 1 liter tinggal dikalikan saja kelipatannya dengan 5 ml dari A dan B)
·
Mengaduk sampai homogen/rata.
·
Larutan siap untuk tanaman hidroponik. Kemudia Larutan
ditaruh pada bak penampung nutrisi
Tanaman disirami dengan larutan nutrisi 2
kali sehari pada jam 8-9 pagi dan 15-16 sore. Per siraman sebanyak 250 ml
dengan EC/TDS menyesuaikan jenis dan kebutuhan tanaman.
Jika debit aliran 100 ml / menit, maka saat
waktunya menyiram pompa dinyalakan hanya selama (250/100 menit) 2,5 menit oleh
timer. Intinya yang penting media jangan sampai kering atau terlalu banjir. Hal
di atas hanya sebagai acuan, tidak dapat menjadi patokan baku. Patokan baku
berbeda-beda setiap kondisi.
3. Cara Pengontrolan Nutrisi Stroberi Hidroponik
Pengontrolan larutan nutrisi stroberi yang diberikan pada sistem hidroponik
dilakukan melalui electro conductivity (EC) menggunakan alat EC meter. electro
conductivity (EC) diperlukan untuk mengetahui cocok tidaknya larutan nutrisi
untuk tanaman.
Semakin tinggi garam dalam air, electro conductivity (EC) akan semakin
tinggi. Konsentrasi garam yang tinggi dapat merusak akar tanaman dan mengganggu
serapan nutrisi dan air. Setiap jenis dan umur tanaman membutuhkan larutan
dengan electro conductivity (EC) yang berbeda-beda.
Kebutuhan electro conductivity (EC) berbanding lurus dengan fase
pertumbuhan tanaman. Selain itu, Kebutuhan EC dipengaruhi oleh kondisi cuaca,
seperti suhu, kelembaban, dan penguapan. Jika cuaca terlalu panas, sebaiknya
digunakan EC rendah.
F.
Panen dan Pasca Panen
1. Ciri-ciri Umur Panen
Kulit
buah didominasi warna merah, hijau kemerahan hingga kuning kemerahan. Pemetikan
sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Dalam cuaca panas, buahnya cepat
lembek dan busuk.
2. Cara Panen
Ada
teknik khusus pemanenan strawberry. Caranya, buah dipetik bersamaan dengan
tangkai dan kelopaknya dengan tangan secara hati-hati atau dengan gunting.
3.
Pascapanen
Hal
yang harus diperhatikan selama pascapanen strawberry antara lain sebagai
berikut.
a.
Pengumpulan
Untuk mengatasi kerusakan buah, hasil panen ditampung
pada trayplastik. Cuci dengan air mengalir dan tiriskan diatas rak
penyimpanan.
b.
Pernyotiran dan
Penggolongan
Penyortiran
dilakukan berdasarkan varietas, warna, ukuran, dan bentuk buah.
·
Kelas Ekstra
Buah
yang memiliki ukuran 20-30 mm, atau tergantung pada spesies dan warna kematangan
buah seragam.
·
Kelas 1
Ukuran
buah berkisar antara 15-25 mm atau tergantung pada spesies dan bentuk serta
warna buah bervariasi.
·
Kelas 2
Buah
merupakan sisa seleksi dari kelas satu yang masih dalam keadaan baik.
c.
Pengemasan dan
Penyimpanan
1)
Dengan cara mengemas
buah di dalam wadah plastic transparan atau putih.
2)
Strawberry yang telah
dipanen secara hati-hati kedalam kontak plastic hingga penuh
3)
Buah ditutup dengan
plastic lembar polietilence
BAB
VI
RENCANA
PEMASARAN
A. Penetapan
Harga
Dalam penetapan harga, kami menentukan dengan
cara menghitung harga produk produksi terlebih dahulu untuk menghitung harga
penjualan. Dan kami mengambil keuntungan 50% setiap harga penjualan produk per
kg.
1. Menghitung
Harga Pokok Produksi
Harga Pokok Produksi Strawberry per 2 bulan
2. Menghitung
Harga Penjualan
HP = HPP x (1 + 50 %)
Harga Pokok Penjualan Strawberry per kg
HP = HPP x (1+50%) =
Keterangan = 50% adalah keuntungan yang kami inginkan
B. Pelaksanaan
Distribusi
Pelaksanaan distribusi yang kami lakukan
yaitu dengan menjual buah strawberry segar secara langsung kepada konsumen. Konsumen dapat secara
langsung memetik buah strawberry yang siap untuk dipanen di green house tempat
budidaya. Tetapi distribusi utama kami yaitu menjual buah strawberry ke
supermarket terdekat atau ke distributor buah yang mempercayai kualitas produk
buah kami.
C. Promosi
Untuk
lebih mengenalkan dan memasyarakatkan produk buah strawberry ini, kami
melakukan promosi dengan berbagai cara salah satunya yaitu lewat jejaring
sosial seperti instagram, facebook, dan twitter. Dengan media tersebut kami
dapat memperkenalkan dan menarik banyak perhatian pengguna jejaring sosial.
Karena teknik budidaya strawberry kami yang unik yaitu dengan hidroponik sistem
fertigasi dalam green house yang dapat menghasilkan buah strawberry sepanjang
tahun sehingga konsumen tertarik untuk membeli dan mencoba mendatangi tempat
prosuksi kami. Walaupu konsumen sekedar belajar atau ikut memanen dan membeli
secara langsung.
Kami
juga memiliki website khusus mengenai budidaya strawberry ini, bagi yang
berminat dan ingin memesan dapat langsung memesan lewat website resmi kami
yaitu IndoAgrostraw.co.id atau dapat menghubungi lewat email resmi kami BogorStrawberry19@Gmail.com.
D.
Pengembangan Produk
Dalam strategi pengembangan produk kami ini, dapat
dilakukan dengan terus memperbaiki kualitas dan kuantitas buah strawberry yang
dihasilkan dengan menerapkan budidaya tanaman seefisien dan seaman mungkin.
Tujuannya agar nantinya dapat menghasilkan produk yan diminati konsumen
sehingga dapat memperluas produk yang dihasilkan dengan menananm berbagai jenis
strawberry dnegan warna dan ukuran yang bervariasi.
E. Pengawasan
Produk
Mulai dari awal proses produksi sampai produk
siap dipanen kami selalu melakukan pengawasan dan pemeliharaan terhadap tanaman
budidaya kami ini agar dihasilkan produk yang berkualitas tinggi.
BAB
VII
PERENCANAAN
ORGANISASI
1.
Bentuk Kepemilikan UD. Indo AgroStraw
adalah swasta perorangan yang dikelola oleh seorang mahasiswa aktif jurusan
Agroteknologi Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Yogyakarta yang sedang menempuh
semester 3.
2.
Mitra kerja atau partener UD. Indo
AgroStraw adalah koperasi dan beberapa supermarket di yogyakarta diantaranya
Superindo, Mirota Kampus, dan Giant.
3.
Struktur Organisasi adalah sebagai
berikut:
a. Pimpinan
: Mardevita Islami Yakti
b. Sekretaris : Mardevita Islami
Yakti
c. Manager
Keuangan : Fristy Kusuma Yosefin
d. Tim
Lapangan : Ikhwan Kuncoro Yakti
Sastra Rifal Halamsyah
e. Divisi
Pemasaran : Mardevita Islami
Yakti
f. Divisi
Produksi : Fristy Kusuma
Yosefin
BAB
VIII
PENIALIAN
RESIKO
1.
Bentuk Risiko Sesuai Tingkat
Kerugian
Ada beberapa resiko dalam budidaya tanaman
strawberry dengan teknik hirdroponik fertigasi diantaranya yaitu :
A.
Hama dan Penyakit Tanaman
Hama dan penyakit juga mempengaruhi hasil produksi
stroberi. Berdasarkan pengalaman perusahaan disaat musim hujan biasanya
penyakit yang menyerang menjadi lebih banyak dan pada musim kemarau
stroberi menjadi lebih banyak.
·
Kutu daun
(chaetoshipon fragaefoluu)
Kutu berwarna kuning kemerahan, kecil (1-2
mm), dan hidup bergerombol di taupermukaan bawah daun.
Gejala : Pucuk / daun keriput, dan pembentukan bunga/ buah terhambat. Pengendalian
: Tanaman yang terserang kutu daun disemprot dengan insektisida fastac
15 EC dan Confidor 200 LC sesuuai dosis anjuran.
·
Tungau (tetranychus sp dan tarsinemus sp)
Ciri-cirinya : Hama ini mengisap cairan daun, uumnya tungai berkelompok di balik daun.
Tunggu berukuran sangat kecil. Betina berbentuk oval, sedangkan jantan
berbentuk agar segi tiga, telur berwarna kemerah-merahan.
Gejala : Daun berbercak kuning sampai cokelat,
keriting, mongering, dan gugur.
Pengendalian : Tanaman di kendalikan dengan insektisida omite 570 EC. Mitac 200 EC, atau
Agrimec 18 EC sesuai dosis anjuran.
·
Kumbang penggerak bunga (Anthonomus rubi), kumbang penggerak akar (Otiorhynchus ru gosostruiatus), dan kumbang penggerak
batang (O. Sulcatus)
Ciri-cirinya :
Anthonomus rubi menyerang bunga. Ukurannya sangat
kecil yaitu panjangnya hanya 0.25 mm. Tubuhnya berwarna cokelat
kemerah-merahan.
·
Penyakit empular merah (red corel red
stele)
Gejala : Jamur menyerang akar sehingga tanaman tumbuh kerdil, daun tidak segar,
serta kadang-kadang layu, terutama pada siang hari. Tanaman menjadi layu dan
mati karena kekurangan air dan makanan akibat jaringan xylem dan floem rusak.
Daun tanaman yang layu masih menunujukkan warna hijau.
Pencegahannya : Pemakaian varietas tanaman yang lebih tahan penyakit, selain itu,dianjurkan
melakukan fumigasi tanah sebelum penanaman.
·
Penyakit busuk akar phytium
Penyebab cendawan phytium spp
:
Gejala : Cendewan menyerang akar sehingga akar yang masih muda menjadi busuk dan
berwarna hitam. Tanaman menjadi kerdil dan tidak responsive terhadap pemupukan
nitrogen.
Pengendalian : Untuk lahan terbuka pengendalian melalui fumigasi tanah.
B. Kerusakan Sistem Pengairan.
Kerusakan sistem pengairan dapat terjadi terutama pada bagian
selang Nipper (selang nutrisi tanaman). Apabila hal ini terjjadi maka
pendistribusian air pada sistem budidaya tersebut dapat terganggu dan kebutuhan
nutrisi pada tanaman tidak dapat dipenuhi dengan optimal.
C. Kerusakan Instalasi Hidroponik
Kerusakan ini juga dapat terjadi apabila instalasi mengalami
kerusakan terutama pada bagian pipa balik yang mengalirkan nur=trisis kembali
pada bak pengumpul nutrisi.
D. Kondisi
Cuaca
Kondisi
cuaca sangat berpengaruh terhadap hasil produksi stroberi, disaat curah hujan
tinggi menyebabkan produksi stroberi menurun dan banyak buah menjadi rusak,
sebaliknya saat intensitas matahari tinggi mengakibatkan tanaman mengering dan
buah stroberi berukuran kecil-kecil.
E. Pengunjung
Sumber
risiko akibat pengunjung ini sangat berpengaruh terhadap hasil produksi
stroberi, dikarenakan UD Agro Mandiri merupakan agrowisata yang menjual hasil
produksinya kepada pengunjung selain menjual hasil produksinya ke supplier.
Kesalahan yang dilakukan oleh pengunjung disebabkan dari cara memetik yang
tidak benar, sehingga banyak buah dan tanaman stroberi menjadi rusak yang
menyebabkan penurunan hasil produksi stroberi, sehingga perusahaan harus
mengeluarkan biaya tambahan untuk mengatasi kerusakan tersebut dan
kedatangan pengunjung yang sedikit disaat produksi stroberi banyak
mengakibatkan busuk pada buah stroberi yang sudah matang serta tidak beraninya
perusahaan untuk memperluas pasar produk stroberi yang dihasilkan.
F. Tenaga
kerja
Sumber
risiko ini tidak terlalu berpengaruh terhadap hasil produksi stroberi dan
terjadinya juga tidak terlalu sering. Tenaga kerja dibagian produksi masih
sering melakukan kesalahan dalam proses panen dan penanganan pascapanen
stroberi seperti terlalu banyak memberi tumpukan pada buah stroberi yang sudah
dipanen yang disebabkan sering tidak fokus serta kurang ketelitian dalam
pengamatan mengenai hama dan penyakit jenis baru menyerang tanaman stroberi
yang mengakibatkan terjadi kesalahan dalam pengendaliannya
2. Teknologi
Baru yang Diterapkan
A. Budidaya
di Green House
Green house adalah sebuah bangunan kontruksi yang
berfungsi untuk menghindari dan memanipulasi kondisi lingkungan agar tercipta
kondisi lingkungan yang dikehendaki dalam pemeliharaan tanaman. Green House
disebut juga "Rumah Kaca", karena kebanyakan green house di buat dari
bahan yang tembus cahaya seperti kaca, achrilic, plastik dan sejenisnya.
Dengan greenhouse beberapa kondisi lingkungan berikut dapat dihindari antaralain :
Dengan greenhouse beberapa kondisi lingkungan berikut dapat dihindari antaralain :
a)
Perubahan suhu dan kelembaban yang fluktuatif
b)
Akibat buruk yang di timbulkkan dari radiasi sinar matahari
jenis sinar ultra violet dan sinar infra red
c)
Kekurangan air pada musim kemarau dan kelebihan air pada
musim penghujan.
d)
Hama dan binatang pengganggu serta penyakit tanaman seperti
jamur dan bakteri.
e)
Tiupan angin kencang yang dapat merobohkan tanaman dan
merusak daun
f)
Tiupan angin dan serangga yang dapat menggagalkan proses
penyerbukan bunga
g) Akibat buruk dari polusi
udara
Kondisi lingkungan yang
dapat di ciptakan dengan adanya greenhouse, antara lain:
a) Kondisi cuaca yang mendukung
pertumbuhan tanaman
b) Suhu , kelembaban dan
intensitas cahaya matahari dapat di atur sesuai kebutuhan
c) Penyiraman tanaman dapat
diatur berkala
d) Kebersihan lingkungan dapat
dijaga dengan baik sehingga terhindar dari penyakit tanaman.
e) Kenyamanan terhadapa
aktivias produksi dan pengendalian mutu.
f) Udara yang bersih dari
polutan
g) Insklusi (terlindung)
terhadap gangguan binatang/hama dan serangga penggangu.
B.
Hidroponik
Fertigasi (Fertilizer and Irrigation)
Sistem Fertigasi ialah salah
satu dari metode hidroponik. Fertigasi adalah teknik aplikasi unsur hara
melalui sistem irigasi. Sesuai dengan pengertian fertigasi sendiri yang
merupakan singkatan dari fertilisasi (pemupukan) dan irigasi. Dengan
teknik fertigasi biaya tenaga kerja untuk pemupukan dapat dikurangi, karena
pupuk diberikan bersamaan dengan penyiraman. Keuntungan lain adalah peningkatan
efisiensi penggunaan unsur hara karena pupuk diberikan dalam jumlah sedikit tetapi
kontinyu; serta mengurangi kehilangan unsur hara (khususnya nitrogen) akibat
‘leaching’ atau pencucian dan denitrifikasi (kehilangan nitrogen akibat
perubahan menjadi gas).
Sistem hidroponik fertigasi tetes dapat dengan mudah
dirancang dengan berbagai cara, mulai dari skala kecil sampai sistem
hidroponik skala besar. Biasanya sistem fertigasi tetes ini dapat
digunakan untuk tanaman yang memiliki lebih banyak ruang untuk perakaran.
Dengan sistem tetes tidak memerlukan lebih banyak air yang membanjiri sistem
pada tanaman sehingga lebih menghemat air nutrisi. Tanaman yang membutuhkan
tempat besar dan perakaran besar seperti melon, cabe, tomat, mentimun dan
lain-lain lebih tepat menggunakan sistem vertigasi tetes ini dibanding dengan
menggunakan sistem lainnya. Dengan sistem fertigasi tetes kelembaban tanaman
tetap terjaga dan penyiraman dilakukan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
BAB
IX
ANALISIS
BIAYA
1.
Fixed
Cost Satu Musim Panen pertama Strawberry (2 Bulan)
No
|
Uraian
|
Jumlah
|
Satuan
|
Volume
|
Satuan
|
Harga
|
Satuan
|
Nilai per musim
|
Ket (UE)
|
1
|
Shade House
|
1
|
unit
|
1
|
unit
|
4.500.000
|
Rp/unit
|
67.500
|
10th
|
2
|
Instalasi
hidroponik
|
1
|
unit
|
10
|
unit
|
800.000
|
Rp/unit
|
150.000
|
8th
|
3
|
pot
|
1
|
unit
|
1200
|
unit
|
4.000
|
Rp/unit
|
180.000
|
4th
|
4
|
Bak penampung
air (10 L)
|
1
|
unit
|
10
|
unit
|
50.000
|
Rp/unit
|
12.500
|
6th
|
5
|
Pompa
hidroponik
|
1
|
unit
|
10
|
unit
|
145.000
|
Rp/unit
|
21 750
|
10th
|
6
|
EC dan TSD
|
1
|
unit
|
10
|
unit
|
95.000
|
Rp/unit
|
17.812
|
8th
|
7
|
Timer
|
1
|
unit
|
10
|
unit
|
70.000
|
Rp/unit
|
21.000
|
5th
|
8
|
Stick dripper
|
1
|
unit
|
1200
|
unit
|
1.200
|
Rp/unit
|
36.000
|
6th
|
19
|
Nipper
|
1
|
paket
|
3
|
paket
|
125.000
|
Rp/paket
|
9.000
|
5th
|
10
|
Microtube
|
1
|
meter
|
1200
|
meter
|
1.000
|
Rp/m
|
38.400
|
5th
|
11
|
Hosh Pouch
|
1
|
unit
|
1
|
unit
|
16.000
|
Rp/unit
|
520
|
5th
|
12
|
Disc Filter
|
1
|
unit
|
10
|
unit
|
90.000
|
Rp/unit
|
24.750
|
6th
|
Total Biaya Fixed Cost
|
579.232
|
2.
Variable Cost
Satu Musim Panen pertama Strawberry (2 Bulan)
No
|
Uraian
|
Jumlah
|
Satuan
|
Volume
|
Satuan
|
Harga
|
Satuan
|
Nilai
per musim
|
1
|
Bibit
Srawberry
|
1
|
bibit
|
1200
|
bibit
|
1000
|
Rp/Bibit
|
1.200.000
|
2
|
Arang Sekam
|
1
|
Kg
|
500
|
kg
|
1000
|
Rp/Kg
|
500.000
|
3
|
Nutrisi Pupuk
Hidroponik AB mix
|
1
|
paket
|
3
|
paket
|
27.000
|
Rp/Paket
|
81.000
|
4
|
Tenaga Kerja
|
|||||||
Pembuatan
Green house
|
1
|
orang
|
3
|
HOK
|
45.000
|
Rp/HOK
|
135.000
|
|
Persiapan dan
Penanaman
|
1
|
orang
|
3
|
HOK
|
45.000
|
Rp/HOK
|
135.000
|
|
Perawatan
|
1
|
Orang
|
2
|
Bulan
|
500.000
|
Rp/Bulan
|
1.000.000
|
|
5
|
Sewa Lahan
|
1
|
m2
|
100
|
m2
|
3.000 m
|
Rp/ 100 m2
|
600.000
|
6
|
Sterilisasi
Green House
|
|||||||
Lysol
|
1
|
cc
|
50
|
cc
|
200
|
Rp/cc
|
10.000
|
|
Formalin
|
1
|
cc
|
50
|
cc
|
4.500
|
Rp/cc
|
225.000
|
|
7
|
Insektisida
|
1
|
botol
|
1
|
botol
|
41.000
|
Rp/Botol
|
45.000
|
8
|
Fungisida
|
1
|
botol
|
1
|
botol
|
50.000
|
Rp/Botol
|
50.000
|
9
|
Listrik
|
1
|
bulan
|
2
|
bulan
|
50.000
|
Rp/Bulan
|
100.000
|
Total
Biaya Variable Cost
|
Rp 4.081.000
|
Biaya
Penyusutan
Shade
House =
= Rp 33.750/Bulan
Kerangka
Hidroponik =
= Rp 75.000/Bulan
Pot =
= Rp 90.000/Bulan
Nipper =
=
Rp 3.500
Bak
Penampung =
=
Rp 6250/Bulan
Pompa
Hidroponik =
=
Rp 10.875/Bulan
Aalat
EC/TSD =
=
Rp 8.906/Bulan
Timer =
=
Rp 10.500/Bulan
Stick
Dripper =
=
Rp 18.000/Bulan
Nipper
(Selang Fertigasi) =
=
Rp 4.500/Bulan
Hose
Pouch =
=
Rp 260/Bulan
Microtube =
=
Rp 19.200/Bulan
Disc
Filter =
=
Rp 12.375/Bulan
·
Total Cost = Total Fixed Cost +
Total Variabel Cost
=
Rp 4.081.000 + Rp 579.232
= Rp 4.660.000
·
Menghitung
Harga Produk Produksi
·
Menghitung Harga Penjualan
HP = HPP x (1+50%) =
·
Total Revenue
Total Revenue =
Harga Persatuan Produk x Jumlah Produk
=
Rp 26.400 x 300
=
Rp 7.920.000
·
Keuntungan = Total Revenue – Total Cost
=
Rp 7.920.000 – Rp 4.660.000
=
Rp 3.260.000/ 2 bulan
Sedangkan umur tanaman strawberryy
bisa sampai 2 tahun dengan panen berkala setiap dua bulan sekali sehingga
keuntungan per 2 tahun atau per hidup tanamannya bisa mencapai Rp 39.120.000.
3. Keuangan
Budidaya Tanaman Strawberry Sistem Hidroponik Fertigaion per musim Panen P(2
bulan)
No.
|
SATU MUSIM PANEN PERTAMA (2 Bulan)
|
|
URAIAN PEKERJAAN
|
NILAI (Rp)
|
|
A.
|
BIAYA YANG DIKELUARKAN
|
PER Usahatani (100
m2)
|
1
|
Shade House
|
67.500
|
2
|
Instalasi
Hidroponik
|
150.000
|
3
|
Pot
|
180.000
|
4
|
Bak Penampung
Nutrisi (5L)
|
12.500
|
5
|
Pompa
Hidroponik
|
21.750
|
6
|
EC dan TSD
|
17.812
|
7
|
Timer
|
21.000
|
8
|
Stick Dripper
|
36.000
|
9
|
Nipper
|
9.000
|
10
|
Moicrotube
|
38.400
|
11
|
Hosh Pouch
|
520
|
12
|
Disc Fillter
|
24.750
|
13
|
Bibit
Strawberry
|
1.200.000
|
14
|
Arang Sekam
|
500.000
|
15
|
Nutrisi Pupuk
Hidroponik AB Mix
|
81.000
|
16
|
Tenaga Kerja
|
1.270.000
|
17
|
Sewa Lahan
|
600.000
|
18
|
Sterilisasi
Green House
|
235.000
|
19
|
Insektisida
|
45.000
|
20
|
Fungisida
|
50.000
|
21
|
Listrik
|
100.000
|
TOTAL BIAYA
|
4.660.000
|
|
B.
|
PENERIMAAN
|
|
1.
|
Produksi (Kg)
|
300
|
2.
|
Harga Jual
(Rp/Kg)
|
|
Penerimaan (Produksi x Harga)
|
7.920.000
|
|
C.
|
PENDAPATAN
|
|
1.
|
Total Biaya
(Rp)
|
4.660.000
|
2.
|
Penerimaan
(Rp)
|
7.920.000
|
Pendapatan(Penerimaan–Total Biaya)
|
3.260.000
|
Kesimpulan
:
Berdasarkan hasil analisis pendapatan
dapat disimpulkan bahwa Budidaya Strawberry dengan Hidroponik Fertigation layak
diusahakan.
Komentar
Posting Komentar